Sabtu indah di bulan Juli pada tanggal 2 saya diajak seminar bisnis dari salah satu teman wanita yang saya kenal di Seminarnya pak JAmil Azzaini. Dari awal berkenalan,teman wanita saya itu memang sangat aktif berbicara dan berkepribadian menarik. ya pokonya bagus sekali untuk orang marketing. :)
Awalnya saya sangat bersemangat untuk datang ke salah satu hotel daerah stasion Bandung itu. Saya pikir itu seminar yang benar - benar seminar. Tidak ada pikiran negatif sedikitpun dari saya.
Seminar dimulai, awalnya okeee semua permasalahan kekayaan duniawi yang dibahas, mereka mengimingimingi banyak keuntungan duniawi yang didapat dari program mereka. "Kapal Pesiar" dsb. Hmm, saya sebetulnya sudah tau itu semua, sebelumnya teman saya sudah pernah mempresentasikan bisnis MLM ini pada saya. Oke saya juga tau banyak orang sukses didalamnya. Tapi dengan tidak mengurangi rasa hormat saya, ini semua bukanlah tujuan saya. Dan ..... saya belajar integritas dari situ, kalau mau bisnis yaaaa JANGAN MENIPU DARI AWAL. Kenapa saya bilang menipu? c'mon itu bukan seminar , tapi presentasi bisnis. :) bintang naik bintang sehingga dapat bintang.
Alhasil sepanjang acara saya mendapat pelajaran tentang bagaimana cara bicara orang, dari berapa lama pengalaman dia di bidang marketing. Semakin orang" yang presentasi bintangnya diatas , cara mereka mempengaruhi semakin berbeda. :)
Tapi saya yakin ada pelajaran lain yang lebbbbbbbiiiiih berharga.
Benar saja, sepulang dari hotel itu saya naik sebuah angkot dan duduk di depan. Saya memulai bercakap- cakap bersama beliau.
Spanjang perjalanan pulang saya sangat belajar banyak belajar dari beliau.

hingga ketika saya bertanya
"Keluarga di Bandung semua pak?"
"Iya neng, sudah semuanya di Bandung"
ANak - anak juga pak?"
"Iya neng anak - anak saya sudah besar - besar , dua orang sudah kuliah"
"Ohhhh , kuliah dimana pak?"
"Di situ neng deket gandok, ciumbuleuit,apa saya juga lupa"
"Unpar pak? (Universitas Parahyangan)?"
" Iya neng disitu"
Hati kecil saya tergugah saat itu, betapapun Tuhan sangat maha kaya. Beliau supir angkot yang bahkan lupa nama tempat kuliah anaknya. Bisa menguliahkan bukan seorang anak, tapi dua orang di salah satu Universitas yang bergengsi di Bandung. Saya tercengang , betapa apabila memang kita mempunyai niat yang tulus. Dengan apapun itu caranya , Tuhan akan mengabulkannya. Asal kita Tauhid.
Bahkan ketika turun dari angkot, saya tidak boleh membayar ongkos,
"Udah neng ga usah, uang sudah banyak " katanya dengan logat khas Ambonya .... :)
Subhanallah, hanya Engkau Ya Allah , penguasa Arasy yang dapat mewujudkan itu semua. :)
oleh Eka Osp pada 06 Juli 2011 jam 16:07
waaaa makasih ya udah di post ki :)
BalasHapus